Rewind Art 1-4 (The Event)


Rewind Art 1
September 2001

Awal dari segalanya. Setelah mendapat bekal pengalaman mempraktekkan dan mengapresiasi performance art selama beberapa tahun sekelompok mahasiswa (komunitas kolong meja) mencetuskan ide untuk menggelar event yang menampilkan performance art secara independent. Setelah berkonsolidasi dengan para generasi performance art era 90-an di kampusnya terlahirlah nama Rewind Art sebagai tajuk event tersebut. Mengambil tempat di sentral kampus mereka bernama Pendopo SR di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur event berdurasi tiga hari di gelar. Puluhan Performance di lakukan secara perorangan dan beberapa di lakukan secara berkelompok dengan rerata gaya teatrikal.

Rewind Art 2
Agustus 2002

Rewind Art 2 di gelar masih dengan semangat yang sama untuk berkspresi dan berapresiasi melalui medium performance art. Masih bertempat di kampus UNJ rewind kali ini menampilkan lebih banyak pelaku perormance baik yang sudah berpengalaman ataupun pemula. Selain itu mulai muncul performer undangan diantaranya dari komunitas seniman bulungan dan siswi2 smu Labschool Jakarta. Hal yang paling mencolok dari event tahun ini adalah begitu banyaknya performer yang menampilkan muatan Masochisme dalam karya mereka.

Rewind Art 3
April 2003

Rewind Art 3 di gelar di atas bayang-bayang tekanan pihak birokrasi kampus UNJ yang mengevaluasi praktek performance art di kampus sebagai tindakan anti estetik yang berbahaya. Beragam ppembatasan di berikan pada mahasiswa seni rupa UNJ. Di balik tekanan tersebut para pelaku performance memberikan sebuah reaksi melalui event Rewind Art 3. Tensi Performance Art semakin menggila, puncaknya adalah praktek sporadis pembuatan lukisan di atas badan sebuah patung karya dosen oleh 5 artist Rewind Art (Yudhi Pramudya, Winanda Suciyadi, Ronald Qodariansjah, Indra Virsa & Aan Sriyanto) yang mendapat reaksi keras dari pihak kampus dan berujung hukuman skorsing perkuliahan untuk kelima artist tersebut yang jatuh beberapa bulan setelah Rewind Art 3 di gelar.

Rewind Art 4
September 2003

Jatuhnya hukuman skorsing untuk 5 artist pasca Rewind Art 3 membuat suhu pergesekan antara mahasiswa seni rupa UNJ dengan birokrat kampus menjadi memanas. Akhirnya komitmen untuk menjadikan Rewind Art sebagai event tahunan dilanggar, Rewind Art 4 di gelar tahun 2003 tepatnya bulan september hanya berselang 4 bulan dari Rewind Art 3. Semua ini di lakukan berdasarkan ekspresi menggebu-gebu untuk menumpahkan semua kegelisahannya atas situasi kehidupan di kampus kami saat itu di mana areal kreatif mahasiswa di batasi dengan penguncian studio dan pelarangan mahasiswa berkarya seni 24 jam di kampus serta jatuhnya hukuman atas 5 orang rekan mahasiswa yang melakukan aksi pengecatan terhadap patung karya dosen di kampus pada Rewind Art 3) Semua itu membuat kami terpaksa melakukan pemberontakan dengan Performance art +pemasangan seni instalasi sepanjang jalan dengan mayoritas tema bernada menyindir kebijakan kampus. Rewind Art kali ini juga di beri tema besar "Kampus Bukan Penjara" dan menampilkan puluhan performance perorangan dan kelompok selama tiga hari berturut-turut dengan beragam style performance.

teks : Agus Jemat
foto : Dhenny Wonk, Siti Wardiah, M. Gatot
desain Poster Rewind Art 4 : Grabah (Grafis Bawah Tanah/sekarang Propagraphic)

Comments