Rewind at Occupying Space 2007


"Terapi Tanam-Mati"
Rewind Art Performance at
Occupying Space ASEAN Performance Art Event
Galeri Nasional Indonesia
9 Desember 2007

Occupying Space adalah sebuah event Performance Art Se-ASEAN yang di gelar di Galeri Nasional Indonesia. Menampilkan artist performance art terkrmuka dari negara negara Asia Tenggara plus tambahan perwakilan dari Jepang, Pakistan. Rewind Art menjadi salah satu performance artist yang di gadang mewakili Indonesia di event ini.

Rewind Art membuat Performance bertajuk Terapi Tanam Mati sebagai sebuah ironi kenyataan fana yang dirasakan terjadi di bangsa ini (Indonesia). Betapa seorang tokoh menggembar-gemborkan penghijauan atas nama pemanasan global dll dengan koaran sebesar gunung meletus, namun di balik itu matanya seakan sengaja menutup akan kenyataan tingkat polusi di ibukota negara ini semakin parah. penebangan hutan, pengguaan rokok tanpa batasan, bensin yang tentu saja banyak ber-timbal, dan sebagainya. Negara yang menghadirkan surrealisme kelas tinggi saat warga pinggiran berjuang dengan makanan sisa dan terik matahari sementara gedung-gedung ibukota menghambur-hamburkan energi yang berdampak lingkungan.

Kami tawarkan solusi pehijauan pada audience dengan membawa sejumlah pot berisi tanaman yang kami tanam dan rawat dengan penuh kasih sayang, simbol-simbol perdamaian kami tebarkan dengan niat mulia untuk perubahan sosial, hingga sebuah kendaraan umum bernama bajaj dengan suara berisiknya masuk ke ruangan dan mengganggu telinga audience, menusuk hidung dengan asapnya, kemudian kami beri terapi kematian dengan rokok yang dihisap berlebihan dan di hembuskan tepat ke paru-paru membuat tumbuhan dalam pot kami sesak nafas. Kami semprotkan gas-gas pemecah atmosfer dalam kemasan penyemprot serangga dan parfum, semuanya menderu menjadi satu dihiasi kicauan alat bunyi dari mainan bambu sampai kami pergi bersama bajaj dan meninggalkan audience di tengah terapi tanam-mati yang kami suguhkan.

Artist : Arief Darmawan, Wildigda Sunu, Safirul Islami, Dwi Nanto Putra, Harmoni-kota, Tryanugerah Rocky, Ridwan Rau-rau
Teks : Agus Jemat
Foto : Andi Ayu Sophia, Alva Yudha

Comments