Rewind at AYI 2: Asian Youth Imagination


AYI 2: Asian Youth Imagination

Pameran Seni Visual Berbasis Performance Art
Jogja Gallery, Yogyakarta | 28 Februari – 11 Maret 2009

Asian Youth Imagination 2 (AYI 2), adalah lanjutan dari penyelenggaraan event performance art serupa yang diadakan Desember 2008 lalu di Jepang. Pada penyelenggaraan kedua ini, sifat acara dibedakan dari sebelumnya meskipun mempertahankan elemen utama, penyajian karya-karya performer muda usia yang tinggal di Asia. Muda disini dibatasi dengan rentang umur 33-19 tahun. AYI 2 diinisiasi oleh tim produksi yang anggotanya juga berusia muda, bernama “We Are Imagining”.

AYI 2 menampilkan semua elemen yang ada dalam wacana performance art, kemudian mengumpulkannya menjadi suatu kesatuan yang sama kuat untuk diapresiasi. Yakni, video performance, dokumentasi performance, penampilan langsung (live performance), dan segala kemungkinan ekstensi dari bentuk performance art dalam bentuk bekunya. Seluruh elemen tersebut akan disajikan layaknya pameran visual yang sering diadakan di Yogyakarta dan Indonesia.
Istilah Performance Art dalam kajian seni rupa dicatat sebagai seni penampilan atau seni performa, dimana tubuh menjadi media utama dalam menampilkan pesan atau konsep ingin disampaikan oleh perupa. Performance art dalam pameran ini adalah aksi yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan berbagai aspek yang dipersiapkan, direkayasa, kemudian dimanfaatkan. Aspek-aspek ini mencakup pemosisian tubuh performer sebagai subyek yang menghubungkan dirinya dengan sekitar, dalam jangkauan ruang dan kurun waktu tertentu.
AYI 2 akan diselenggarakan mulai tanggal 28 Februari hingga 11 Maret 2009 di Jogja Gallery, Jl. Pekapalan No.7 Alun-alun Utara Yogyakarta. Hari pertama pameran diisi dengan acara pembukaan berlangsung pada pukul 14.00-17.00 WIB. Agenda acara lainnya adalah diskusi atau gathering yang akan mengundang beberapa pembicara seperti Tisna Sanjaya, Arahmaiani, M. Marzuki, Sigit Pius, Iwan Wijono, Arief Yudi, Afrizal Malna, Mella Jaarsma, M. Zamzam Fauzannafi, Yoshi Fajar, Samsul Bahri, Lugas Syllabus, dan Agus Jemat. Diskusi diadakan pada 8 Maret 2009, pukul 13.30 WIB, di ruang pertemuan Jogja Gallery.
Pameran diikuti oleh sekitar 18 orang performer yang berasal dari beberapa negara di Asia. Antara lain dari Korea (Kim Ji Hee), Myanmar (Moe Satt), Taiwan (Che Shih Sun/Redcat), India (Janani Coornay & Sapna H.S), Jepang (Kana Fukushima, Sohei Nomoto, Hiroto Naokatahira), Singapore (Angie Seah), dan tentu saja Indonesia yang diwakili oleh seniman dari kota Jakarta (Arief Darmawan & kelompok Harmoni Kota), Bandung (Angga Wedaswhara & Yopie Liliweri), Yogyakarta (Citra Pratiwi, Rennie Agustine, M. Lugas Syllabus), dan Bali (I Made Suryadarma).
Dengan diselenggarakannya pameran ini diharapkan dapat membangun dan memperluas jaringan antar seniman muda Asia, melihat evolusi para performer muda, forum untuk berbagi pengalaman proses kekaryaan, sekaligus sosialisasi penyajian performance art selain melalui format festival.
Acara ini terselenggara berkat dukungan para performer dan penyelenggara AYI 1, dukungan penuh dari Jogja Gallery, juga dukungan dari Indonesian Visual Art Archive, kotakhitam, YORC, Majalah GONG, dan Majalah Kabare. (teks dari press realease event)

REVIEW

Arief Darmawan (Nga-nga) dan kelompok Harmoni-kota (Jemat,rau,Rocky,Ersad) dari Rewind Art Community menjadi wakil performance artist muda Jakarta dan Indonesia pada event ini.

Arief Darmawan melakukan live performance pada tanggal 8 Maret 2009 setelah acara diskusi di Jogja Gallery dengan performance :Pengakuan berwajah karet. Arief/Nga-nga membagikan puluhan permen karet bermerek tidak jelas yang di beli nya di pasar kota Jogja kepada audience. Mereka di minta mengunyah permen karet sebanyak-banyaknya dan mengumpulkan limbah kareet yang sudah tak berpemanis. Kemudian Arief membalutkan permen sisa audience tersebut menutupi wajahnya, berfoto bersama audience satu persatu, berganti pakaian rapi lalu selesai. Arief sebenarnya dijadwalkan performance pada pembukaan event bersama artist lain namun terjadi kecelakaan saat ia akan berangkat ke Jogja (tersasar ke Purwokerto akibat ketiduran di bus lalu kehabisan ongkos). Kejadian ini membuat panik panitia karena Arief tak dapat di hubungi berhari-hari. Akhirnya rasa bersalah Arief terhadap panitia menjadi dasar live performance nya pada tanggal 8 Maret tersebut.

Sedangkan kelompok Harmoni-kota menampilkan kompilasi video performance mereka yang dilakukan di kota Jakarta dalam rentang 2007-2008. Proses pengiriman video Harmoni-kota juga mengalami masalah namun akhirnya terpasang juga di Jogja Gallery. Sementara salah satu personilnya, Agus Jemat menjadi pembicara pada diskusi seni performance yang membahas perihal ruang dalam performance. Diselenggarakan tanggal 8 Maret 2009 di Jogja Gallery dengan moderator Feri Oktanio. Pembicara lainnya adalah Iwan Wijono (presiden Performance Klub Jogja), Arief Yudi (Jatiwangi Art Factory), dll.

Comments